counters

Rabu, 05 Februari 2014

Ekspresi Jiwa Sang Seniman

                I Gusti Kompiang Usana, adalah seorang guru kesenian SMPN 9 Denpasar. Beliau sudah dari tahun 1980 dan kini sudah hampir 33 tahun lamanya beliau mengajar di sekolah kita tercinta. "
Berawal dari ingin mencoba menjadi seorang guru, saya akhirnya berani mengajukan diri dan melamar menjadi guru SMPN 9 Denpasar" kenang beliau saat ditanya perjalanan karirnya sampai bisa menjadi seperti sekarang ini. Perjalanan yang berliku ikut menyertai usaha beliau mulai menjadi tukang sablon sampai menjadi pengrajin keramik walaupun begitu usaha keras dan tidak pernah putus asa telah membawa beliau pada kesuksesan tak terduga.

              Guru yang satu ini sangat mencintai seni dan menganggap bila seni bukan hanya sekedar hal yang sepele, tetapi bagian dari hidup. Seperti halnya orang yang berjalan juga memiliki nilai seni yang tinggi. Seni bukan hanya dipandang sebelah mata, tanpa kita sadari seni mewarnai tiap aktivitas yang dilakukan sehari-hari. beliau mendefinisikan seni adalah suatu getaran jiwa seseorang untuk membuat hasil karya yang bisa dinikmati dan dihargai. Tanpa ada seni hidup menjadi kaku dan membosankan. Beliau sangat menyukai berbagai bidang seni mulai dari seni lukis, seni tabuh, seni wayang, seni tari dan lainnya. Selain menjadi guru kesenian, beliau juga sering menjadi pembina dibeberapa extrakulikuler seperti: pembina sepak bola, bulutangkis,dan tabuh. Selama ini beliau juga banyak mencetak murid berprestasi mulai dari juara 1 lomba melukis se-provinsi Bali dan baru-baru ini menjuarai lomba kriket.

               Kendala yang biasa dditemui beliau selama mengajar di SMPN 9 Denpasar adalah kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam mengajar seni rupa. Walaupun begitu, beliau selalu mencari alternatif lain sengan memanfaatkan barang-barang bekas maupun yang mudah didapatkan " Menghasilkan Sesuatu yang seni tidak perlu dengan barang yang mewah dan mahal. Kesulitan bukan berarti harus menghambat mengekspresikan seni" kata beliau.

               Hanya satu harapan beliau yaitu seluruh generasi SMPN 9 berakhir dengan ijazah SMPN 9 Denpasar dan bisa lulus dengan nilai terbaik. Meskipun dengan beakl sederhana, namun Pak Kompiang dapat menginspirasi kita bahwa sesuatu hal yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan pantang menyerah akan membuahkan hasil yang membanggakan.

(Laksmi)

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer